TINJAUAN
PUSTAKA SAMPAH
A.
Pengertian Sampah
Menurut Azwar (1990:53)
dalam Yogi Kosmanto, 2011, Sampah adalah sesuatu yang
tidak dipergunakan lagi, yang tidak dapat dipakai lagi, yang tidak disenangi
dan harus dibuang, maka sampah tentu saja harus dikelola dengan sebaik-baiknya,
sedemikian rupa sehingga hal-hal yang negatif bagi kehidupan tidak sampai
terjadi. Kodoatie (2003:312) dalam Yogi Kosmanto, 2011 mendefinisikan sampah adalah
limbah atau buangan yang bersifat padat, setengah padat yang merupakan hasil
sampingan dari kegiatan perkotaan atau siklus kehidupan manusia, hewan maupun
tumbuh-tumbuhan. Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan (refuse) sebenarnya
hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak
dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang, sedemikian rupa sehingga tidak
menganggu kelangsungan hidup. yang dimaksud dengan sampah adalah limbah yang
bersifat padat terdiri dari zat organik dan anorganik yang dianggap tidak
berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan
melindungi investasi bangunan.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses
alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung (Wikipedia, 2011).
Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal
dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007).
Banyak sampah organik masih mungkin digunakan kembali/ pendaurulangan
(re-using), walaupun akhirnya akan tetap merupakan bahan/ material yang tidak
dapat digunakan kembali (Dainur, 1995).
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau
bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau
buangan”. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994 dalam Anonim, 2008). “Sampah adalah suatu bahan
yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses
alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen,
Ecolink, 1996 dalam Anonim, 2008). “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh
pemiliknya atau pemakai semula”. (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982 dalam Anonim, 2008)
“Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai.” (Radyastuti, W. Prof. Ir,
1996 dalam Anonim, 2008).
Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan
sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau harus dibuang, sedemikian rupa
sehingga tidak sampai mengganggu kelangsungan hidup. Dari segi ini dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah sebagian dari sesuatu yang
tidak dipakai, disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal
dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi
yang bukan biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan
umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk didalamnya).
B.
Jenis-jenis sampah
1.
Berdasarkan
sifat
a.
Sampah
organik, yaitu sampah yang terdiri dari daun-daunan, kayu, kertas, karton,
tulang, sisa-sisa makanan ternak, sayur dan buah. Sampah organik adalah sampah
yang mengandung senyawa-senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur karbon,
hidrogen dan oksigen. Bahan-bahan ini mudah di degradasi oleh mikrobia.
b.
Sampah
anorganik, yaitu sampah yang terdiri dari kaleng, plastik, besi dan logam-logam
lainnya, gelas, mika atau bahan-bahan yang tidak tersusun oleh senyawa-senyawa
organik. Sampah ini tidak dapat terdegradasi oleh mikrobia (Hadiwiyoto, 1983:25,
dalam Yogi Kasmanto, 2011)
2.
Berdasarkan
Bentuk
a.
Sampah Padat
Sampah
padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah
cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik,
metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang
berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa
sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga,
potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan
kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
a)
Biodegradable:
yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik
aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian
dan perkebunan.
b)
Non-biodegradable:
yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi
menjadi:
1) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena
memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
2) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak
dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal
dan lain-lain.
b.
Sampah Cair
Sampah
cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
a) Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung
patogen yang berbahaya.
b) Limbah
rumah tangga: sampah cair
yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin
mengandung patogen.
C. Karakterisitik Sampah
Karakteristik sampah adalah sebagai berikut :
a. Garbage yaitu jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa
potongan hewan atau sayuran dari hasil pengolahan yang sebagian besar terdiri
dari zat-zat yang mudah membusuk, lembab, dan mengandung sejumlah air bebas.
b. Rubbish terdiri dari sampah yang dapat terbakar atau yang
tidak dapat terbakar yang berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan,
kantor-kantor, tapi yang tidak termasuk garbage.
c. Ashes (Abu) yaitu sisa-sisa pembakaran dari zat-zat yang
mudah terbakar baik dirumah, dikantor, industri.
d. “Street Sweeping” (Sampah Jalanan) berasal dari
pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga
mesin yang terdiri dari kertas-kertas, daun-daunan.
e. “Dead Animal” (Bangkai Binatang) yaitu bangkai-bangkai
yang mati karena alam, penyakit atau kecelakaan.
f. Houshold Refuse yaitu sampah yang terdiri dari rubbish,
garbage, ashes, yang berasal dari perumahan.
g. Abandonded Vehicles (Bangkai Kendaraan) yaitu bangkai-
bangkai mobil, truk, kereta api.
h. Sampah Industri terdiri dari sampah padat yang berasal dari
industri-industri, pengolahan hasil bumi.
i. Demolition Wastes yaitu sampah yang berasal dari
pembongkaran gedung.
j. Construction Wastes yaitu sampah yang berasal dari sisa
pembangunan, perbaikan dan pembaharuan gedung-gedung.
k. Sewage Solid terdiri dari benda-benda kasar yang umumnya
zat organik hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat pengelolahan air
buangan.
l. Sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus
misalnya kaleng-kaleng cat, zat radiokatif. (Mukono, 2006)
D.
Sumber-Sumber
Sampah
Sampah yang ada di permukaan bumi ini dapat
berasal dari beberapa sumber berikut :
a.
Pemukiman penduduk
Sampah
di suatu pemukiman biasanya dihasilkan oleh satu atau beberapa keluarga yang
tinggal dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat di desa atau di kota.
Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan dan bahan sisa proses
pengolahan makanan atau sampah basah (garbage), sampah kering (rubbsih),
perabotan rumah tangga, abu atau sisa tumbuhan kebun. (Dainur, 1995)
b.
Tempat umum dan tempat
perdagangan
Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan banyak orang
berkumpul dan melakukan kegiatan termasuk juga tempat perdagangan. Jenis sampah
yang dihasilkan dari tempat semacam itu dapat berupa sisa-sisa makanan (garbage),
sampah kering, abu, sisa bangunan, sampah khusus, dan terkadang sampah
berbahaya.
c.
Sarana layanan masyarakat
milik pemerintah
Sarana layanan masyarakat yang dimaksud disini, antara lain,
tempat hiburan dan umum, jalan umum, tempat parkir, tempat layanan kesehatan
(misalnya rumah sakit dan puskesmas), kompleks militer, gedung pertemuan,
pantai empat berlibur, dan sarana pemerintah lain. Tempat tersebut biasanya
menghasilkan sampah khusus dan sampah kering.
d.
Industri berat dan ringan
Dalam pengertian ini termasuk industri makanan dan minuman,
industri kayu, industri kimia, industri logam dan tempat pengolahan air kotor
dan air minum,dan kegiatan industri lainnya, baik yang sifatnya distributif
atau memproses bahan mentah saja. Sampah yang dihasilkan dari tempat ini
biasanya sampah basah, sampah kering, sisa-sisa bangunan, sampah khusus dan
sampah berbahaya.
e.
Pertanian
Sampah dihasilkan dari tanaman dan binatang. Lokasi pertanian
seperti kebun, ladang ataupun sawah menghasilkan sampah berupa bahan-bahan
makanan yang telah membusuk, sampah pertanian, pupuk, maupun
bahan pembasmi serangga tanaman (Chandra, 2007).
E. Dampak
Sampah adalah limbah yang bersifat padat
terdiri dari bahan organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan
harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi
pembangunan, yang timbul di kota. Sampah yang menumpuk akan mengakibatkan dampak
seperti berikut:
a. Dampak Negatif:
1. Pengaruh Terhadap Lingkungan
a)
Lingkungan menjadi terlihat kumuh, kotor dan jorok yang
menjadi tempat berkembangnya organisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan
manusia, merupakan sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya. Banyaknya tebaran-tebaran sampah sehingga mengganggu kesegaran
udara lingkungan masyarakat Dengan demikian sampah berpotensi sebagai
sumber penyebaran penyakit. (Dinas
Kebersihan, 2009).
b)
Pembuangan
sampah ke dalam saluran pembuangan air akan menyebabkan aliran air akan
terganggu dan saluran air akan menjadi dangkal (Mukono, 2006).
c)
Proses
pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas tertentu yang
menimbulkan bau busuk.
2.
Pengaruh terhadap kesehatan:
a) Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menjadikan sampah
sebagai tempat perkembangbiakan vektor penyakit, seperti lalat, tikus,
serangga, jamur.
b) Penyakit demam berdarah meningkatkan incidencenya disebabkan
vektor Aedes Aegypty yang hidup berkembang biak di lingkungan, pengelolaan
sampahnya kurang baik (banyak kaleng, ban bekas dan plastik dengan genangan
air) (Dinas Kebersihan, 2009)
c) Penyakit sesak nafas dan penyakit mata disebabkan bau sampah
yang menyengat yang mengandung Amonia Hydrogen, Solfide dan Metylmercaptan
(Dinas Kebersihan, 2009)
e) Insidensi
penyakit kulit meningkat karena penyebab penyakitnya hidup dan berkembang biak
di tempat pembuangan dan pengumpulan sampah yang kurang baik. Penularan
penyakit ini dapat melalui kontak langsung ataupun melalui udara.
f) Terjadi
kecelakaan akibat pembuangan sampah secara sembarangan misalnya luka akibat
benda tajam seperti kaca, besi, dan sebagainya
g) Gangguan
psikomatis, misalnya insomnia, stress, dan lain-lain (Mukono, 1995).
3. Pengaruh
Terhadap Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat
a) Pengelolaan sampah yang kurang baik mencerminkan keadaan
sosial-budaya masyarakat setempat.
b) Keadaan lingkungan yang kurang baik dan jorok, akan menurunkan
minat dan hasrat orang lain (turis) untuk datang berkunjung ke daerah tersebut
(Mukono, 2006)
c) Dapat menyebabkan terjadinya perselisihan antara penduduk
setempat dan pihak pengelola
d) Angka kesakitan meningkat dan mengurangi hari kerja sehigga
produktifitas masyarakat menurun.
e) Kegiatan perbaikan lingkungan yang rusak memerlukan dana yang
besar sehingga dana untuk sektor lain berkurang.
b. Dampak Positif
Pengelolaan sampah yang baik akan memberikan pengaruh yang positif
terhadap masyarakat maupun lingkungannya, seperti berikut :
1.
Sampah dapat dimanfaatkan untuk menimbun lahan
semacam rawa-rawa dan dataran rendah.
2.
Sampah dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
3.
Sampah dapat diberikan untuk makanan ternak setelah
menjalani proses pengelolaan yang telah ditentukan lebih dahulu untuk mencegah
pengaruh buruk sampah tersebut terhadap ternak.
4.
Pengelolaan sampah menyebabkan berkurangnya
tempat untuk berkembang biak serangga dan binatang pengerat.
5.
Menurunkan insidensi kasus penyakit menular
yang erat hubungannya dengan sampah.
6.
Keadaan estetika lingkungan yang bersih
menimbulkan kegairahan hidup masyarakat.
7.
Keadaan lingkungan yang baik mencerminkan
kemajuaan budaya masyarakat.
8.
Keadaan lingkungan yang baik akan menghemat
pengeluaran dana kesehatan suatu negara sehingga dana itu dapat digunakan untuk
keperluan lain (Chandra, 2007)
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2008. Pengertian
Sampah. http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2008/08/05/pemanfaatan-sampah/. Diakses pada tanggal 19 Desember 2011
Anonim, 2010. Makalah Pengolahan Sampah. http://ekookdamezs.blogspot.com/2010/12/makalah-pengolahan-sampah.html. Diakses pada tanggal 19 Desember 2011
Kosmanto, Yogi. 2011. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Kecamatan
Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.
http://drdbengkulu.wordpress.com/2011/05/13/245/ Diakses pada tanggal 19 Desember 2011
Nugraheni , Maria Hari .
2011. Manfaat Bank Sampah Anorganik di Dusun Sabrang Bantul Bagi Produktifitas
Masyarakat Setempat. http://marynoegra.blogspot.com/2011/12/manfaat-bank-sampah-anorganik-di-dusun.html.
Diakses pada tanggal 19 Desember
2011
Santoso, Urip. 2010. Penanganan Sampah untuk Menuju Kota
Bersih dan Sehat. http://uripsantoso.wordpress.com/2009/01/12/penanganan-sampah-untuk-menuju-kota-bersih-dan-sehat/.
Diakses pada tanggal 19 Desember
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KomenTarnya akan memBangun tuK penuLisan selanjutnya...!!! :-)